Mengapa airbag tidak mengembang?

Ada kalanya ketika terjadi kecelakaan, airbag tidak mengembang. Dan bagi sebagian orang mengira telah terjadi masalah pada sistem airbag. Benarkan?

Airbag atau tepatnya adalah SRS ( supplementary restrain system ) airbag adalah komponen tambahan untuk mengurangi cidera pengemudi atau penumpang saat terjadi tabrakan. Ketika terjadi benturan frontal, maka airbag akan mengembang dan menahan tubuh dan muka penumpang depan/pengemudi dari membentur benda di depannya ( dashboard atau roda kemudi). Tentunya airbag ini akan efektif penggunaannya jika dibarengi dengan penggunaan safety belt. Ketika airbag mengembang tapi tidak dibarengi dengan penggunaan safety belt, hal ini justru dapat menyebabkan cidera yang lebih serius.

Akan tetapi, ada kalanya ketika terjadi kecelakaan / benturan, airbag tidak mengembang. Dan bagi sebagian orang mempertanyakan hal tersebut dan mengira telah terjadi masalah pada system airbag. Airbag dirancang untuk dapat mengembang pada kondisi tertentu. Artinya ada syarat yang harus terpenuhi agar airbag dapat mengembang.
Mengapa airbag tidak mengembang, simak berikut ini :

1. Kecepatan kendaraan kurang dari ambang batas yang ditentukan

Sistem airbag tidak dirancang untuk selalu mengembang setiap saat terjadi benturan. Akan tetapi terdapat ambang batas dimana airbag dapat mengembang. Ketika benturan melebihi nilai ambang batas, baru airbag dapat mengembang. Adapun nilai ambang batas setiap mobil dapat saja berbeda, dan diperkirakan sebanding dengan kecepatan kendaraan 30km/jam dan menabrak dinding tetap dan tidak bergerak, semisal tembok.

2. Kendaraan membentur benda lunak/ dapat bergerak

Ketika mobil membentur benda lunak atau dapat bergerak, dapat saja airbag tidak mengembang. Meskipun dalam hal ini kecepatannya melebihi nilai ambang batas. Alasannya adalah ketika mobil menabrak benda lunak, atau dapat bergerak, semisal menabrak mobil didepannya yang sedang berjalan, maka tingkat perlambatannya dalam nilai kecil, dengan kata lain benturannya terserap. Hal ini yang menyebabkan airbag tidak mengembang.

3. Mobil terguling

Ketika mobil terguling, maka bagian samping mobil atau bagian atap mobil berada di aspal. Ketika terjadi kondisi demikian, dan tidak ada kerusakan pada sisi depan kendaraan, airbag kemungkinan tidak akan mengembang. Hal ini disebabkan sensor airbag sisi depan tidak mendeteksi adanya benturan yang serius, sehingga airbag tidak akan mengembang.

4. Menabrak tiang listrik

Pada bagian depan mobil terdapat sensor airbag. Letaknya di depan sisi kanan dan kiri. Sensor ini mendeteksi tingkat deselerasi dan kekuatan benturan yang terjadi ketika mobil menabrak suatu objek. Ketika sensor ini mendeteksi benturan dengan kekuatan tertentu, sensor ini akan mentriger supaya airbag di aktifkan. Ketika mobil menabrak objek, semisal tiang listrik pada kecepatan tertentu, tetapi tidak mengenai sensor airbag, maka dapat saja airbag tidak mengembang. Akan tetapi jika benturan mengenai sensor, dapat dipastikan airbag dapat mengembang.

5. Mobil menabrak bagian bawah truk

Ketika mobil menabrak bagian bawah truk, maka moncong mobil masuk ke bagian bawah truk. Benturan terjadi pada bagian atas grill atau bagian kap mesin, maka ini tidak akan menyebabkan airbag mengembang. Hal ini dikarenakan sensor tidak terkena benturan yang cukup keras.

6. Mobil ditabrak dari belakang

Sensor airbag terletak di depan dan samping kendaraan untuk mendeteksi benturan dari sisi depan dan samping. Sedangkan di belakan mobil tidak terdapat sensor airbag. Artinya jika mobil ditabrak dari belakang, maka airbag tidak akan mengembang, meskipun kecepatan tabrakan cukup besar.

Beberapa hal tersebut diatas adalah kondisi dimana ketika terjadi tabrakan airbag tidak mengembang. Meskipun demikian, safety belt dapat mengurangi cidera pengemudi atau penumpang. Oleh karena itu tetaplah gunakakan safety belt untuk keselamatan Anda saat diperjalanan. Semoga bermanfaat![www.otomotifinfo.com]