Istilah fitur keselamatan

Beberapa kendaraan telah dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan dan keselamatan untuk penumpang. Berbagai fitur keamanan tersebut biasa disebutkan dalam istilah atau singkatan. Namun terkadang istilah tersebut kurang dipahami oleh pemilik kendaraan.

Keselamatan adalah hal yang sangat penting pada setiap pengendara kendaraan. Beberapa kendaraan telah dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan dan keselamatan untuk penumpang. Berbagai fitur keamanan tersebut biasa disebutkan dalam istilah atau singkatan. Namun terkadang istilah tersebut kurang dipahami oleh pemilik kendaraan.
Berikut ini adalah istilah tentang fitur keselamatan yang sering dijumpai :

ABS: Anti-lock Braking System

ABS merupakan teknologi pada sistem pengereman. Ketika pedal rem ditekan secara kuat dan mendadak, ada kemungkinan roda akan terkunci. Ketika hal ini terjadi, roda tidak akan menggelinding pada permukaan aspal sehingga terjadi selip. Ini sangat berbahaya karena kendaraan akan susah dikendalikan. Dengan sistem ABS ini roda-roda akan dicegah untuk terkunci pada saat pengereman mendadak.

ALR : Automatic Locking Retractor

ALR adalah fitur pada sabuk pengaman ( safety belt ). Memungkinkan untuk mengamankan kursi anak tanpa menggunakan klip pengunci sabuk pengaman. Untuk mengaktifkan retractor ALR : tarik sabuk sisi bahu keluar. Memungkinkan untuk menarik kembali dengan panjang yang diinginkan. Tekan dengan kuat di kursi anak, sabuk ditarik mengitari kursi anak agar aman di tempatnya.

BA : Brake Assist

Ketika pengemudi melakukan rem mendadak, ada kemungkinan tekanan pengereman tidak cukup kuat. Hal ini menyebabkan jarak pengereman lebih panjang dan dapat menabrak obyek didepannya. Dengan sistem brake assist ini, tekanan pengereman akan dinaikkan saat pengereman mendadak. Harapannya, jarak pengereman menjadi lebih pendek tanpa roda menjadi terkunci.

EBD : Electronic Brake force Distribution

EBD masih ada kaitannya dengan teknologi pengereman. Sistem ini akan mendistribusikan tekanan pengereman ke masing-masing roda sesuai dengan beban. Sebagai contoh, pada kondisi normal, tekanan pengereman roda belakang lebih rendah dari depan. Namun ketika di bagian bagasi diletakkan beban yang besar, maka tekanan pengereman roda belakang akan ditambah.

ERL : Emergency Locking Retractor

ELR adalah fitur pada sabuk pengaman (safety belt). Fitur ini memungkinkan seatbelt untuk bebas memanjang dan menarik / memendek dengan gerakan pengemudi, namun dapat mengunci saat deselerasi / berhenti tiba-tiba atau terjadi benturan pada kendaraan. Fitur ini memanfaatkan gaya inersia dari penumpang untuk melakukan penguncian secara otomatis.

GOA : Global Outstanding Assessment

GOA merupakan struktur pada body kendaraan yang terbuat dari baja kokoh, didesain untuk menyerap energi benturan secara optimal. Konstruksi pada area kabin dibuat lebih kokoh untuk melindungi penumpang kendaraan. Sedangkan konstruksi pada bagian bagasi , area mesin dan samping dibuat dapat menyerap benturan secara optimal. Hal ini bertujuan meminimalkan cidera orang yang tidak sengaja tertabrak, atau mengurangi kerusakan pada kedua kendaraan jika terjadi benturan.

SRS ( Supplemental Restraint System ) airbag

SRS airbag adalah kantong udara untuk keselamatan pengemudi dan penumpang depan kendaraan. Ketika terjadi tabrakan frontal dari arah depan kendaraan pada posisi dan kecepatan tertentu, SRS airbag ini akan mengembang. SRS airbag bersama dengan safety belt mengurangi cidera pada leher dan kepala penumpang depan dan pengemudi.

SRS ( Supplemental Restraint System ) airbag

SRS airbag adalah kantong udara untuk keselamatan pengemudi dan penumpang depan kendaraan. Ketika terjadi tabrakan frontal dari arah depan kendaraan pada posisi dan kecepatan tertentu, SRS airbag ini akan mengembang. SRS airbag bersama dengan safety belt mengurangi cidera pada leher dan kepala penumpang depan dan pengemudi.

Beberapa hal tersebut diatas adalah bagian cat yang berpotensi mengalami kerusakan. Adapun tingkat kerusakan dapat saja bervariasi, tergantung tingkat gesekan atau benturan yang terjadi dengan mobil. Untuk kerusakan ringan dimana lapisan cat masih ada, maka hanya cukup dengan poles, maka cat akan kembali ke semula. Akan tetapi jika lapisan cat sudah terkelupas atau bahkan bagian panel mengalami kerusakan, maka solusinya adalah perbaikan panel dan pengecatan ulang. Tentunya harus disiapkan anggaran yang tidak sedikit. Semoga bermanfaat! [www.otomotifinfo.com]